Komponenkomponen Survey Peralatan Keselamatan di Kapal. By. admin leo - July 3, 2021. 0. 262. views. Share on Facebook. Tweet on Twitter. Komponen Sekoci Davits ini membutuhkan perawatan yang intensif berkaitan dengan penghilangan karat kemudian patut dicat ulang untuk mempertajam warnanya. Lumasi juga komponen derek dan juga baloknya.
Jenis Pemeliharaan Kapal Ship Maintenance - Sama halnya dengan kendaraan lain yang terus berjalan, sebuah kapal juga perlu untuk di maintenance dan dirawat. Pemeliharaan dan perawatan untuk sebuah kapal sangat diperlukan untuk menjaga lifetime dari kapal itu sendiri, karena semakin tua umur sebuah kapal akan menurunkan efisiensi dan efektifitas dari pengoperasionalan kapal itu sendiri. Disini akan dijelaskan mengenai Tujuan dari Perawatan Kapal dan Jenis Perawatan >>> Daftar Galangan Kapal di Indonesia dan FasilitasnyaPengertian Perawatan KapalPerawatan Kapal adalah jenis pekerjaan yang membuat kapal agar terus berjalan dalam kondisi normal dan layak laut baik dari sisi sistem permesinan kapal dan peralatan lainnya yang terdapat di kapal. Jika sebuah kapal tidak dilakukan perawatan secara reguler maka akan berdampak kepada penurunan kondisi dan performa dari kapal itu sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak kepadameningkatnya biaya operasional kapalmenurunnya profitabilitas perusahaanpenurunan terhadap kepuasan pelanggan, dan kemungkinan dampak negatif kepada lingkungan jika pemeliharaan tidak dilakukan dengan kapal merupakan alat transportasi yang terus berjalan dan terdapat banyak faktor lain seperti cuaca, gelombang, kualitas pemakaian dan lainnya, maka diperlukan sebuah perawatan yang harus dilakukan oleh crew kapal. Prosedur perawatan kapal ini harus mengacu kepada pedoman dan refrensi yang berdasarkan pada Plan Maintenance System PMS, Manufacturer mesin dan peralatan kapal, Pengalaman dari Engineer, Trend perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua peralatan di kapal ini harus dilakukan secara reguler. Secara umum, perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan baik pada kondisi di laut baik dengan menaikan kapal ke dalam dock. Memasukan kapal ke dalam dock ini juga merupakan salah satu cara yang digunakan untuk merawat kapal khususnya pada bagian lambung kapal yang terus menerus terkena air yang cukup korosif dan dapat merusak. Docking kapal ini dapat dilakukan dalam 2,5 tahun sekali atau 5 tahun sekali sesuai dengan periodical survey yang Perawatan KapalPerawatan Kapal merupakan suatu hal yang penting yang perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan ship owner demi menjaga kondisi kapal tetap baik sehingga kapal memiliki performa yang baik sesuai dengan standart yang ada. Tujuan utama kegiatan pemeliharaan untukMenjamin kualitas kapal agar siap nilai harga dari produktivitas sebuah terjadinya emergency atau ketidaksesuaian pada biaya premium dari protection efisiensi dalam kegiatan operasional lifetime atau umur kesiapan peralatan ketika terjadi keadaan darurat di keselamatan crew kapal ketika perawatan kapal harus dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Perawatan yang dilakukan harus sesuai dengan pedoman ISM Code dan mengacu kepada manufacturer engine maker. Dalam pembuatan pedoman perawatan kapal, terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaituSejarah peralatan termasuk kegagalan, cacat, kerusakan, dan tindakan perbaikanPedoman yang disebutkan dalam kode ISMUsia kapalHasil Inspeksi pihak ketigaKonsekuensi kegagalan peralatan pada pengoperasian kapal yang amanPeralatan dan sistem kritisInterval perawatan Jenis Perawatan KapalSebuah perawatan kapal perlu dilakukan dengan interval-interval tertentu berdasarkan jam operasional kapal itu sendiri. Namun selain perawatan kapal berdasarkan periode jam operasional, terkadang terdapat perbaikan yang harus dilakukan ketika kapal mengalami kendala secara mendadak di suatu perjalanan. Berikut adalah jenis - jenis perawatan kapalPreventive Maintenance / Periodic Maitenance berdasarkan jadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan. Contoh adalah Pembersihan, Pelumasan, Penyetelan, Inspeksi dan Ganti Sucad. Perawatan ini dibagi 2, yakni saat running dan saat shutdownPrediktif Maintenance berdasarkan atas kondisi tertentu condition base untuk menghindari terjadinya kerusakan. Contoh adalah pengamatan parameter-parameter suhu, tekanan, getaran alat monitor/ panca inderaCorrective Maintenance meningkatkan kondisi mesin power up/ mengembalikan mesin ke kondisi semula recovery dan juga modifikasi. Contoh adalah OverhaulBreakdown Maintenance perawatan setelah terjadi kerusakan repair.Hal - Hal Yang Harus Dirawat pada Kapal Secara UmumPemeliharaan sangat penting untuk dilakukan, hal ini untuk menghindari terjadinya penurunan kondisi dari peralatan dan sistem yang ada di kapal. Penurunan kondisi sistem kapal yang terjadi biasanya diakibatkan karena beberapa hal seperti keausan pada alat, kotoran, kesalahan penyetelan pada alat, periode operasi yang lama dari suatu mesin. Tantangan utama dari perawatan dan pemeliharaan sebuah kapal adalah dalam menerapkan kebijakan perawatan yang memaksimalkan ketersediaan dan efisiensi peralatan, mengontrol tingkat kerusakan peralatan, memastikan operasi yang aman dan ramah lingkungan, dan meminimalkan total biaya operasi. Secara umum bagian-bagian dari kapal yang harus dirawat dan dipelihara adalah sebagai berikutPembersihan lambung dan baling-balingOverhaul dan penyetelan mesin kapalPenyelarasan terhadap Sistem transmisi mekanisPelumasan mesin yang tepatPengecekan dan Kalibrasi pada Sistem kelistrikanSistem udara terkompresiPerawatan Kompresor
yangdapat digunakan dalam penentuan alat-alat keselamatan yang harus berada di atas kapal. Beberapa ketentuan terkait dengan prosedur keselamatan di atas kapal harus diperhatikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan ketentuan Chapter V STCW 1995, bagi awak kapal penumpang wajib memiliki keterampilan "Crowd management" dan "crisis management".
Perawatan Alat Keselamatan Kapal SOLAS menyatakan bahwa sebelum kapal meninggalkan dermaga dan pada tiap saat ketika berlayar,semua peralatan keselamatan kapal harus dapat bekerja dan siap digunakan sewaktu-waktu. Untuk itu, SOLAS juga mengatur jadwal minimal untuk perawatan alat keselamatan kapal, dengan ketentuan sebagai berikut Dewi-dewi yang digunakan perlu diinspeksi secara periodik dengan perhatian khusus untuk area yang sering bergesekan, dan diperbaharui sebutuhnya sekurangnya tiap lima tahun atau ketika rusak. Suku cadang dan peralatan untuk perbaikan alat kapal perlu disediakan untuk peralatan keselamatan kapal dan komponen-komponenny dan perlu diganti secara periodik. Beberapa inspeksi dilakukan per minggu dan laporan inspeksi tersebut perlu dicatat. Inspeksi per minggu yang perlu dilakukan o Pemeriksaan secara inspeksi terhadap semua perahu darurat sekoci, rakit, perahu penyelamat dan alat untuk menurunkannya, untuk memastikan bahwa semua siap digunakan. Inspeksi tersebut termasuk kondisi pengait, sambungan kait tersebut pada perahu/sekoci, dan lain-lain. o Semua mesin pada perahu-perahu keselamatan dijalankan selama 3 menit atau lebih. Pada saat memanaskan mesin ini perlu diperiksa apakah mesin bekerja dengan semestinya. Beberapa mesin tidak dapat menyala hingga 3 menit bila tidak terendam air. Dalam kondisi tersebut, air perlu disediakan untuk menguji mesin. o Semua sekoci perlu dilepas dari posisinya di kapal untuk memungkinkan pemeriksaan menyeluruh o Sistem alarm emergensi umum perlu diperiksa. Pemeriksaan bulanan meliputi o Semua sekoci/perahu penyelamat perlu dilepas dari posisi penyimpanannya di kapal bila kondisi cuaca dan laut memungkinkan o Inspeksi peralatan penyalamat, termasuk sekoci, dilakukan bulanan menggunakan checklist yang disediakan oleh SOLAS. Semua rakit penolong kembung, jaket penolong, dan sistem evakuasi diservis periodik tidak lebih dari 12 bulan pada stasiun servis yang kompeten dan memiliki personil yang terlatih. Semua sistem evakuasi perlu dijalankan secara periodik sesuai kesepakatan Unit peluncur hidrostatik perlu diservis sekurang-kurangnya tiap 12 bulan, atau bila interval tersebut tidak praktis, tiap 17 bulan pada stasiun servis yang kompeten dan memiliki personil yang terlatih. Perawatan alat keselamatan kapal sangat perawatan alat keselamatan kapal Baca juga Lampu Navigasi Kapal Laut dan Fungsinya penting untuk mencegah terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan. Anda butuh distributor alat kapal? VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini. 1 Hubungan antara IMO dan Manajemen Perawatan dan Perbaikan kapal. § IMO membuat aturan2 yaitu mengeluarkan International Convention SOLAS 1974/78 dan SCTW 78/95 yang intinya memberi ketentuan2 standart pokok keselamatan di laut,baik dengan kecakapan dan kemampuan sumber daya manusianya.sehingga dapat menekan penghematan dan adanya korban
ArticlePDF AvailableAbstractOne of the efforts to prevent or reduce accidents at work is the use of work safety tools. Fires can occur anywhere, one of which can occur in water transportation equipment, namely ships. Ship accidents caused by fire hazards are very likely to occur. Ships must be detected early to prevent the occurrence of such fires. Therefore, it is necessary to know the use of fire detection equipment in supporting safety on ships. The aim is to prevent fire hazards from spreading and support the ship’s safety, cargo, and, humans. life. This research was carried out on the ship MT Mabrouk. The method used in this research /is a qualitative method that produces descriptive data. Based on the results of research and discussion of problems regarding the fire detection equipment, It was found that there were problems with the ship's lack of coordination with the company and the responsibility of the ship's officers for fire detection equipment that is lacking so that the fire detection device does not function properly. Therefore, the captain must ensure that safety equipment such as tools to start activities to achieve safety from fire hazards is also carried out to control reports made by officers responsible for this equipment. The results of the research and observation can be concluded that shipping companies pay less attention to safety for their crews including ships and their cargo because of a lack of concern for the procurement of safety equipment on board. The author’ is that it is hoped that the participation of shipping companies in supporting the procurement of ship safety equipment for safety at sea. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915888 Peranan Alat Deteksi Kebakaran Dalam Menunjang Keselamatan di Kapal MT. Mabrouk Erwin Sutantyo1, Susanti2 1,2 Program Studi Nautika, Politeknik Maritim Negeri Indonesia Jl. Pawiyatan luhur I/1 Bendan Duwur Semarang 50233 Email 1esutanyo 2susanti Abstrak Salah satu upaya mencegah atau mengurangi kecelakaan pada saat kerja adalah peranan penggunaan alat-alat keselamatan kerja. Kebakaran dapat terjadi dimana saja salah satunya dapat terjadi pada alat transportasi air yaitu Kapal. Musibah kecelakaan kapal yang disebabkan oleh bahaya kebakaran sangatlah mungkin terjadi. Kapal haruslah dideteksi scara dini agar dapat mencegah terjadinya kebakaran. Untuk itu perlu mengetahui peranan alat deteksi kebakaran dalam menunjang keselamatan di kapal. Tujuannya adalah untuk membantu pencegahan bahaya kebakaran agar tidak meluas dan untuk mendukung keselamatan di atas kapal yaitu keselamatan kapal, muatan serta keselatan jiwa manusia. Penelitian ini dilakukan di atas kapal MT Mabrouk. Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan dengan menghasilkan data deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan masalah tentang peranan alat deteksi kebakaran, ditemukan adanya masalah-masalah kurangnya koordinasi pihak kapal dengan perusahaan tanggung jawab perwira kapal terhadap alat deteksi kebakaran yang kurang sehingga mencegah detektor kebakaran bekerja dengan benar. Oleh karena itu nakhoda harus tegas sehingga peralatan keselamatan seperti detektor kebakaran diprioritaskan untuk memastikan navigasi yang aman terhadap bahaya kebakaran guna mencapai pelayaran yang aman dari bahaya kebakaran selain itu nakhoda juga harus melakukan controlling kebawah terhadap laporan yang dibuat oleh perwira yang bertanggung jawab terhadapt alat tersebut. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan pelayaran kurang memperhatikan keselamatan bagi pelautnya termasuk kapal dan muatannya karena kurangnya kepedulian untuk pengadaan peralatan-peralatan keselamtan di atas saran yang penulis berikan adalah diharapkan adanya peran serta perusahaan pelayaran dalam mendukung pengadaan peralatan -peralatan keselamatan di atas kapal. Kata kunci alat deteksi kebakaran, keseLamatan kapal Abstract One of the efforts to prevent or reduce accidents at work is the use of work safety tools. Fires can occur anywhere, one of which can occur in water transportation equipment, namely ships. Ship accidents caused by fire hazards are very likely to occur. Ships must be detected early to prevent the occurrence of such fires. Therefore, it is necessary to know the use of fire detection equipment in supporting safety on ships. The aim is to prevent fire hazards from spreading and support the ship’s safety, cargo, and, humans. life. This research was carried out on the ship MT Mabrouk. The method used in this research /is a qualitative method that produces descriptive data. Based on the results of research and discussion of problems regarding the fire detection equipment, It was found that there were problems with the ship's lack of coordination with the company and the responsibility of the ship's officers for fire detection equipment that is lacking so that the fire detection device does not function properly. Therefore, the captain must ensure that safety equipment such as tools to start activities to achieve safety from fire hazards is also carried out to control reports made by officers responsible for this equipment. The results of the research and observation can be concluded that shipping companies pay less attention to safety for their crews including ships and their cargo because of a lack of concern for the procurement of safety equipment on board. The author’ is that it is hoped that the participation of shipping companies in supporting the procurement of ship safety equipment for safety at sea. Keywords Fire detection device, safety, ship JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915889 1. PENDAHULUAN Alat deteksi kebakaran merupakan system pemadam kebakaran yang instalasinya posisi dipasang tetap dan dapat mengalirkan media pemadam ketempat kebakaran dengan jumlah yang cukup dan diharapkan kebakaran dapat dipadamkan tanpa banyak melibatkan aktifitas. Salah satu yang menyebabkan musibah kebakaran di atas kapal karena tidak ada alat deteksi yang memberikan informasi secara cepat, dengan demikian kebakaran akan terjadi dan mengakibatkan kebakaran badan kapal. Akibatnya tidak hanya kerugian material bahkan manusia akan menjadi korban. Dalam penelitian ini pentingnya peranan alat detektor kebakaran untuk mendeteksi dini terjadinya kebakaran di atas kapal awal terjadinya kebakaran biasanya timbulnya asap. Dengan demikian peranan alat deteksi tersebut akan bekerja memonitoring asap/flame dan dilengkapai dengan alat sensor asap dengan sistem alarm kebakaran. Dengan adanya alat deteksi kebakaran dengan cepat bahaya kebakaran di atas kapal dapat segere diketahui. Selanjutnya alat detektor tersebut sangat membantu dalam penanganan dan pencegahan kebakaran di atas kapal. Fungsi alat deteksi tersebut untuk menanggulangi kebakaran yang sewaktu-waktu akan terjadi, untuk itu peneliti memilih kapal MT. Mabrouk dihjadikan obyek penelitian. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti terkait pada penanganan kebakaran di atas kapal secara dini dengan alat detektor tersebut dapat menunjang keselamatan di atas kapal MT. Mabrouk terhadap terjadinya kebakaran pada kapal yang akan menimbulkam kerugian dalam jumlah yang cukup besar. Dalam penelitian terdahulu tentang Fire spot detector untuk deteksi dini terjadinya kebakaran di kapal, sedang yang penulisteliti adalah secara umum untuk membantupencegahan bahaya kebakaran dan untuk mendukung keselamatan antara lain yaitu keselamatan kapal, keselamatan muatan dan juga keselamatan jiwa manusia di atas kapal, dengan alat sedang pembedanya, pada perncangan fire spot Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis merumuskan pokok-pokok masalahnya yaitu fungsi dan peranan alat deteksi kebakaran untukmenunjang keselamatan di kapal MT. Mabrouk. Adapaun tujuan penelitian selama melaksanakan penelitian di kapal MT. Mabrouk dan bagaimana sistem penerapan MT. Mabrouk, penulis menerapkan teori pada studi kepustakaan dengan keadaan yang ditemukan di kapal. Tujuan mengetahui fungsi alat deteksi untuk menanggulangi terjadinya kebakaran dan menunjang keselamatan di kapal MT. Mabrouk, penulis menerapkan teori pada studi kepustakaan dengan keadaan yang ditemukan di kapal selanjutnya manfaat penelitian, bagi perusahaan waruna Nusa Sentana dan Kapal MT. Mabrouk, para crew dan perwira di kapal kemudian memberikan penyuluhan kepada seluruh armada agar terus meningkatkan pengetahuan alat deteksi guna untuk menghindari dan mengurangi resiko kejadian yang tidak diinginkan bagi instansi memberikan tambahan bahan kajian di kampus Mengingat seringnya terjadi kebakaran kapal di negara kita, maka diperlukan sistem deteksi dini cerdas untuk mencegah terjadinya kebakaran di dalam kapal yang mampu mebndeteksi secara dini sehingga tidak menimbulkan kerugian material dan korban jiwa Ahmad, 2010 2. METODE PENELITIAN Obyek penelitian, deteksi Dini terjadinya kebakaran dan menunjang keselamatan di kapal. Pendeteksi kebakaran adalah alat yang berfungsi mendeteksi secara dini kebakaran agar kebakaran tidak membesar, maka upaya untuk untuk mematikan apai dapat segera dilakukan sehingga dapat meminimalisasi kerugian sejak awal. Perolehan data penelitian dapat dilakukan dengan interview, observasi, studi pustaka dan studi dokumen. Perlakuan pada obyek penelitian, variable bebas pada penelitian ini adalah keselamatan di kapal. Metode atau cara pemecahan beserta prosedur yang digunakan untuk meneliti, dilaksanakan pada kapal yang memerankan fungsi alat detektor untuk deteksi dini kebakaran dan menunjang keselamatan di kapal. Pemilihan subyek penelitian di mana peneliti memilih responden yang dianggap dapat mewakili untuk menjadi sumber data yang mantap berdasarkan pertimbangan untuk menemukan jawaban mengenai bagaimana peran alat detektor untuk deteksi dini terjadinya kebakaran dan menunjang keselamatan di kapal Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kapal MT Mabrouk merupakan salah satu kapal tanker milik PT Waruna Nusa Sentana. Kapal inii merupakan kapal tanker dengan DWT dan mempunyai awak sebanyak 28 orang termasuk Nakhoda. MT Mabrouk merupakan kapal yang dirilis pada tahun 2003 berbendera Panam sebelum diganti dengan Indonesia. Saat ini PT waruna Nusa Sentana memiliki 42 kapal tangker. Saat ini armada yang dimiliki PT. Waruna Nusa Sentana adalah memuat minyak dengan berbagai jenis minyak seperti, chemical, produk dan crode oil yang dicarter oleh Pertamina yang berlayar di perairan Indonesia. MT. Mabrouk merupakan salah satu kapal yang disewa untuk mengangkut bahan mentah minyak atau crude oil dari Kuala Linggi ke Balikpapan. Alat detektor untuk deteksi dini terjadinya kebakaran dan menunjang keselamatan di kapal JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915890 MT. Mabrouk. Kurangnya pengetahuan kru kapal terhadap terjadinya kebakaran di kapal maka perlu kedisiplinan dan pengetahuan tentang sistem deteksi dini sehingga tidak menimbulkan kerugian material maupun korban jiwa. Peneliti menemukan masalah pada kru rating ketika jam istirahat kerja sering merokok di dapur tetapi kru tidak sadar bahwa tindakan tersebut membahayakan pada kapal. Kru juga tidak mempedulikan alat smoke detector di dapur yang sudah kotor atau tertutup debu padahal alat tersebut sangat penting untuk mendeteksi dini kebakaran di atas kapal. Kemudian temuan selanjutnya kru rating pada saat di kamar sering menutup smoke detector dengan menggunakan plastik hal tersebut bertujuen agar smoke detector tidak berfungsi atau waktu kru merokok pada panel anjungan tidak mendeteksi kamar kru tersebut kalau ada asap. Kru masih kurang pengetahuan tentang fungsi alat tersebut dan kru juga mengabaikan setiap bulan ada Latihan kebakaran di kapal. Kru masih bingung ketika melakukan drill padahal mualim III sudah memberi master list pada setiap jabatan di atas kapal. Dalam pelaksanaannya banyak orang atau awak kapal bahkan perusahaan pelayaran yang sering sekali mengabaikan pentingnya alat deteksi dini kebakaran. Sering terjadinya masalah-masalah di laut mengenai masalah kebakaran yang disebabkan kurang memperhatikan peranan alat tersebut dalam pencegahan bahaya kebakaran. Sehingga alat deteksi tersebut harus dilakukan perawatan secara rutin dan pengetesan agar mengetahui bahwa alat tersebut masih berfungsi atau sudah tidak bisa digunakan lagi dan harus diganti dengan alat yang baru. Sebagai contoh dalam gambar tidak terawatnya alat deteksi kebakaran, sehingga hal ini akan sangat membahayakan keselamatan di atas kapal salah satunya karena kurangnya pemahaman tentang alat tersebut. Berdasarkan analisa yang penulis peroleh selama melaksanakan penelitian di kapal MT. Mabrouk, belum sepenuhnya tercapai. Banyak factor yang berpengaruh dalam kegiatan pencegahan bahaya kebakaran, yaitu alat-alat deteksi yang tidak dapat berfungsi atau tidak memadai dan juga kedisplinan atau tanggung jawab. Dari uraiannya sebelumnya secara garis besar dapat dtarik kesimpulan bahwa alat deteksi tersebut sangat membantu mengatasi dalam pencegahan bahaya kebakaran di atas kapal guna pelayaran yang aman. Dalam penanganan di atas kapal secara dini dengan alat deteksi tersebut dapat menunjang keselamatan diatas kapal Menunjang keselamatan di kapal MT. Mabrouk. Alat detektor di kapal Sangatlah penting dalam mengantipasi secara dini dikarenakan alat deteksi kebakaran tersebut dapat mengirimkan tanda-tanda adanya timbul asap yang kemudian dapat diketahui dimana tempat terjadinya kebakaran. Dengan demikian toleh indakan yang dilakukan oleh kru dalam bertindak sebagai pemadaman ntuk bertindak dengan cepat dan sitematis. Dengan demikian dapat diketahui bahwa alat deteksi dini kebakaran sangat menunjang dalam pencegahan bahaya kebakaran secara cepat. Dalam mencegah kebakaran agar tidak meluas dan juga sebagai alat pendukung keselamatan terhadap bahaya kebakaran secara cepat. Pembahasan dalam membantu pencegahan kebakaran agar tidak meluas, alat deteksi kebakaran merupakan alat yang dapat memberikan tanda secara dini akan terjadinya kebakaran hal ini mengartikan bahwa kebakaran sudah terjadi dan termonitor oleh alat tersebutdan kemudian memberikan sinyal atau tanda yang menyatakan bahwa kebakaran sedang terjadi namun kebakaran tersebut belum meluas. Dengan adanya kebakaran yang belum meluas tersebut maka pemadaman masih bisa dilakukan secara cepat dan otomatis karena alat deteksi kebakaran selain, memberiyahukan adanya kebakaran yang terjadi juga dapat untuk mengetahui di mana lokasi dari terjadinya bahaya kebakaran tersebut. Alat deteksi kebakaran diawali dari penerimaan terhadap asap dan panas kemudian menuju ke panael kebakaran yang dimana dapat diketahui lokasi kebakaran dan ke fire alarm yang dapat memberikan tanda bahaya terhadap kru atau penumpang di atas kapal tersebut dan pencegahan agar tidak meluasnya api atau bahaya dapat tercapai dengan bantuan alat deteksi kebakaran tesebut. Alur alat tersebut seperti dijelaskan oleh mualim III. Seperti gambar di bawah yang bagaimana suatu alat dapat memberikan tanda bahaya jkebakaran yang berate juga dapat mencegah bahaya kebakaran agar tidak meluas. Gambar alur dari alat deteksi kebakaran JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915891 Alur dari alat deteksi kebakaran sebagaimana tampak pada gambar diatas adalah sebagai berikut a. Detektor A Detektor adalah sensor yang dapat merasakan adanya unsur api. Bila ada api, Detektor ini mengirim sinyal ke panel control dan juga bisa dimatikan dari fire control, kemudisn jiks alat detector tidak aktif akan bunyi alarm di fire control di anjungan. Dan semua alat detektor sudah ada daftar lokasi di fire control. Jadi ketika ada alarm bunyi bisa mengetahui lokasinya. Gambar Alat Deteksi kebakaran yang dapat berfungsi dengan baik dan akan dilanjutkan menuju panel control Alat deteksi kebakaran ini mendeteksi adanya bahaya kebakaran dengan macam-macam cara Deteksi asap, deteksi panas, maupun deteksi nyalaa api, akibat dari bekerjanya alat-alat tersebut suatu sinyal listrik dikirimkan ke bagian panel control alarm bahaya sebagai suatu input data yang akan diolah lebih lanjut b. Panel kontrol alarm bahaya B Panel kontrol alarm kebakaran merupakan pengendali sistem secara keseluruhan yang merupakan otak dari sistem tersebut. Panel control membagi area perlindungan manjadi beberapa zone. Pembagian ini memudahkan kita untuk mengetahui bagian bangunan mana yang terbakar sinyal yang dikirim detektor diperiksa panel control. Lalu panel control menghasilkan dua sinyal secara serentak. Sinyal pertama mengaktifkan alarm, sinyak kedua memberikan peringatan, di mana tempat yang sedang teradi kebakaran melalui lampu indicator Gambar Panel control Yang menerima alur dari alat deteksi kebakaran dan akan dilanjutkan menuju alarm kebakaran Panel kontrol alarm bahaya merupakan unit pengontrol yang akan mengadakan pengolahan, seleksi dan evaluasi data hasilnya merupakan output yang juga berisi informasi tetang lokasi kebakaran bisa disebutkan berupa nomer ruangan. Sehingga dengan demikian petugas mengetahui diruangan mana yang terjadi kebakaran. Output dari unit kontrol tersebut juga secara otomatis mengaktifkan peralatan dipusat alarm tanda bahaya berupa alarm, lampu, telpon dsb. c. Alarm kebakaran C Alarm adalah tanda bahaya yang berupa suara, sinar atau lampu. Alarm juga bisa di operasikan otomatis atau manual dengan cara menekan tombol alarm, alarm akan mendeteksi di mana tempat timbulnya api Setelah alarm bahaya berbunyi C dan lokasi kebakaran diketahui maka petugas dapat segera melakukan tindakan pemadaman. Api otomatis maka sinyal dari unit control dapat langsung mengaktifkan perlatan tersebut misal sprinkler otomatis Dari hasil pemaparan di atas bagaimana agar alat tersebut dapat membantu mencegah bahaya kebakaran agar tidak meluas yang karena sesuai alur kerja dari alat deteksi tersebut, yang memberikan tanda bahaya kebakaran dan berikut lokasi kebakaran. Detector kebakaran dapat membantu keamanan. Detektor kebakaran dapat memberikan indikasi bahaya JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915892 kebakaran yang akan datang di kapal Ketika alarm kebakaran terdengar, kita memiliki lebih sedikit waktu untuk bertindak pada penyelamatan. Gambar alarm kebakaran yang dapat memberikan tanda bahaya kebakaran kepada seluruh penumpang di atas kapal Ada tiga jenis penyelematan yaitu menyelamatkan kapal, menyelamatkan diri sendiri dan menyelamatkan cargo. Hasil pernyataan di atas kita dapat mengetahui bahwa dengan adanya peringatan bahaya dini kita dapat lebih sigap dalam menyelamatkan kapal, muatan dan diri kita. Dari ketiga bentuk penyelamatan yaitu a. Menyelamatkan Kapal Kita ketahui bahwa kapal mempunyai harga jual yang sangat tinggi maka dari itu segala bentuk penyelamatan harus dilakukan guna menyelamatkan kapal jika memungkinkan, termasuk penyelamatan kapal terhadap bahaya kebakaran. Maka dari itu dalam menyelamatkan kapal alat deteksi kebakaran sangat besar peranannya Gambar Segitiga yang saling berkaitan untuk dapat membentuk api atau kebakaran di atas kapal b. Menyelamatkan Muatan Dengan adanya peringatan dini bahaya kebakaran kita dapat segera melakukan Tindakan pemadaman di mana kebakaran itu berada. Misalnya di lokasi tersebut terjadi kebakaran dan terdapat muatan seperti cargo atau barang-barang maka kita dapat memindahkan barang-barang tersebut jauh dari lokasi kebakaran sambil kita memadamkan kebakaran tersebut jika pemadaman sukses maka barang yang dipindahkan tadi tidak ikut terbakar. Hal inilah yang mengartikan bahwa alat detektor tersebut sangatlah mendukung dalam keselamatan termasuk keselamatan kapal dan muatan c. Menyelamatkan Jiwa Manusia Peran detektor kebakaran tidak hanya untuk berkontribusi pada keselamatan kapal dan muatannya, tetapi juga untuk menyelamatkan nyawa, hal ini dapat terjadi Ketika detector kebakaran dapat menangkap asap di kabin kru dan kru tidur dengan alarm kebakaran berbunyi, kru bangun dari tidurnya dan Tindakan dapat diambil alat pemadam kebakaran Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa peran detektor kebakaran sangatlah penting. Pemeliharaan detektor kebakaran Detektor kebakaran adalah alat yang suatu saat bisa rusak. Oleh karena itu, perawatan dan inspeksi alat harus dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat pada peralatan pendeteksi kebakaran untuk mendukung keselamatan jiwa di laut. di atas kapal MT. Mabrouk adalah alat pendeteksi yang tidak lengkap dan juga kurang disiplin dalam akuntabilitasnya. JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915893 Di atas kapal dalam waktu seminggu sekali alat deteksi kebakaran harus dilakukan perawatan di semua ruang akomodasi di Pump Room dan Kamar mesin, biasanya di ruang akomodasi banyak terpasang smoke detector di setiap ruang, cara kerja smoke detector terdiri dari dua jenis yaitu - Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbuan partikel asap dengan unsur radioaktif di dalam ruang detektor Smoke Chamber - Photoelectric Type Smoke Detector yang bekerjanya pembiasan cahaya lampu LED di dalam ruang detektor karena adanya asap yang masuk dengan kepadatan tertentu. Kemudian cara kerja Heat Detector ROR Rate of Rise pada jenis ROR adalah dengan mendeteksi perubahan suhu ruangan sebesar 12-15 derajat celcius per menitnya. Sistem ROR Heat Detector dapat bekerja di bawah suhu api pada umumnya. Cara kerja Heat Detector Fixed adalah pendeteksi panas yang digunakan pada ruangan-ruangan dengan memiliki suhu relative tinggi. Cara kerja detektor gas menggunakan sensor untuk mengukur konsentrasi gas di mana arus listrik dihasilkan dan dapat diukur dengan reaksi kimia yang terjadi oleh gas referensi yang diberikan dan pengukur skala, yang menghasilkan arus listrik yang dapat diukur ketika reaksi kimia disebabkan oleh gas tertentu. Perangkat awal dirancang untuk memantau satu gas, tetapi saat ini detektor gas dapat mengukur beberapa gas sekaligus, biasanya gas seperti oksigen O2, gas atau uap yang mudah terbakar LEL , hidrogen sulfida H2S dan karbon monoksida H2S, ini adalah gas yang dikendalikan oleh detector, gas, persyaratan minimum yang ditetapkan oleh aturan SOLAS XI/17. Perawatan alat deteksi kebakaran secara umum terdiri dari lima langkah yang berbeda. Hati -hati saat melakukan perawatan karena kesalahan sederhana pun mampu menyebabkan kegagalan pada alarm kebakaran dan tidak berfungsi melindungi awak kapal dari kebakaran 1. Kalibrasi dan uji sensor alat deteksi kebakaran berikut langkah-langkah kalibrasi gas detector Gambar Gas Detector a. Pertama tekan dan tahan tombol AIR kemudian disusul dengan menekan tombol Power Mode secara bersamaan tahan sampai gas detector berbunyi suara dan mulai hidup. b. Kedua akan muncul tulisan start pada layar gas detector tekan tombol AIR kemudian atur waktu dan tanggal saat itu dengan mengaturnya dengan cara tekan tombol AIR untuk merubah angka dan POWER MODE untuk memindah atau spasi. c. Kemudian tekan tombol POWER MODE untuk menemukan menu “Perform Fresh Air Adjustment” kemudian akan muncul tulisan atau batas rata-rata gas, kemudian tekan AIR dan muncul tulisan “Realease” kemudian tekan lanjut atau tekan tombol AIR dan tekan tombol end d. Kemudian sambungkan selang kecil ke gas composition ke alat gas detektor, kemudian buka 10 persen untuk gas compositionnya kemudian akan muncul detektor yang ada di gas composition tersebut di layar gas detektor. 2. Uji suara deteksi kebakaran dan alat simulasi, ini membutuhkan instruksi yang sangat tepat dan sebaiknya diserahkan kepada mualim III atau mualim I di atas kapal. Ada beberapa macam suara tanda bahaya di atas kapal pada saat bermanuver atau mendengar suara bising. Nahkoda biasanya memberitahukan kepada semua awak kapal bahwa itu adalah suara bor, berikut cara mengetes suara detektor kebakaran. a. Semua pusat suara berada di panel kontrol di anjungan dan pilih salah satu bell berada di ruangan tertentu. b. Di panel kontrol ada nada menu dan daftar ruangan tersebut dan bisa di hidup dan matikan sesuai yang dipilih. c. Lakukan car aitu dengan berganti-ganti suara dan ruangan d. Jika sudah biasa mengecek lampu apakah masih lama atau mati dan suara rusak atau bagus e. Kemudian matikan Kembali dan atur Kembali seperti awal lagi JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915894 Gambar control panel 3. Periksa korosi ada baterai alarm lakukan pergantian baterai secara independent paling tidak 6 bulan sekali. Korosi adalah kerusakan atau degradasi suatu logam akibat reaksi redoks anatar logam dan zat-zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa yang diinginkan Gambar baterai korosi Dari pernyataan di atas dapat kita lihat bahwa kedisplinan dapat menunjang berfungsinya suatu alat tersebut yaitu dengan perawatan, pengecekan dan pengetesan secara baik dan rutin. Jika alat deteksi kebakaran tersebut berfungsi dengan baik maka pencegahan kebakaran secara dini akan cepat teratasi dan pelayaran aman terhadap bahaya kebakaran 4. KESIMPULAN Peranan alat deteksi kebakaran adalah salah satu fungsi untuk menyelamatkan orang dan muatan dari bahaya kebakaran. Kurangnya kedisiplinan dalam bertanggung jawab adanya pengawasan terhadap timbulnya asap di ruang lorong yang banyak dalam kapal mengakibatkan sering terjadi kebakaran. Apabila api telah membesar dan asap hitam sudah mengepul keluar maka timbullah kebakaran dan akan membuat kerugian yang cukup banyak. Kebakaran pada kapal akan menimbulkan kerusakan dan membuat kerugian yang besar akan merugikan pihak dari kru kapal dan perusahaan itu sendiri, pengawasan dan pengontrolan alat deteksi ini dilakukan seminggu sekali untuk pengetahuan kru kapal tentang tugas dan tanggung jawab. Berfungsinya alat deteksi diketahui jika ada pengecekan dan dilakukan pengetesan secara rutin dan benar kemudian pergantian alat deteksi yang mestinya harus diganti Beberapa macam cara agar kedisiplinan dalam perawatan, pengecekan dan pengetesan dapat berjalan dengan baik yaitu dengan cara 1. melakukan inspection atau kunjungan mendadak terhadap kebenaran laporan yang telah dibuat oleh perwira yang bertanggung jawab. 2. Nahkoda melakukan controlling terhadap semua laporan dan tidak mudah percaya begitu saja. 3. Memilih perwira yang benar-benar bertanggung jawab akan tugasnya. JURNAL MARITIM POLIMARIN, VOL. 8, NO. 1, APRIL 2022 E-ISSN 2540-915895 4. Ketegasan pimpinan dalam mengkoordinir anak buahnya untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya. 5. Memberikan bonus terhadap crew jika tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab termasuk mengenai perawatan terhadap alat deteksi kebakaran. Langkah-langkah diatas diharapkan supaya kedisiplinan dalam bentuk tanggung jawab terhadap alat, seperti perawatan, pengecekan dan pengetesan dapat berjalan dengan baik guna menunjang peranan alat deteksi kebakaran di atas kapal. DAFTAR PUSTAKA Badan Diklat Perhubungan, 2000, Fire Prevention and Fire Fighting. Semarang Politeknik Ilmu Pelayaran International Maritime Organization, 2011, Safety Of Life At Sea SOLAS. Amerika of Minnesota. Ma’ruf Abdulah, 2015, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta Aswaja Pressindo. Lestari, F., Fikawati, S., Syafiq, A., dan Sukmaningtias 2011, Kajian keselamatan kebakaran pada kapal. Jakarta. Agus Sampurno, 2015,alat pemadam kebkaran. diakses 05 Februari 2017. Arnaz Sofian, 2020, Kapal New Diomond Terbkar di Perairan Sri Langka. diakses 10 September 2020. Endlessafe, 2018, Pemeriksaan dan Perawatan Sistem Fire Alarm. diakses 20 Januari 2019. Putut Suyoso, 2019, Optimalisai Alat Deteksi Kebakaran. diakses 22 Juli 2020. Wahyu Asyari Muntoha, 2015, Tips Pemeliharaan Fire Alar. diakses 26 September 2018. proteksi kebakaran otomatis manajemen perawatan alat deteksi kebakaran detector untuk deteksi dini terjadinya kebakaran di atas kapal Achmad Ali MashartantoFauziah RoseliaAndrianus Deni Kristianem>Safety equipment merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk menjamin keselamatan dalam menjalani pekerjaan. Tidak semua alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal dapat bekerja dan terpelihara dengan baik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menjadi penyabab perlu diadakannya sebuah sistem perawatan safety equipment di kapal dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja secara baik dan tidak mengalami malfunction di kapal MT. Gas Natuna. Data yang diperoleh adalah data yang dikumpulkan dari hasil observasi dimana peneliti mengamati langsung objek penelitian, dokumentasi dimana peneliti mengambil gambar menggunakan kamera sebagai alat pendukung, dan wawancara dimana peneliti mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat. Karya Ilmiah Terapan ini menggunakan pendekatan metode Miles & Huberman analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang disajikan adalah data primer dan data sekunder diperoleh peneliti saat melaksanakan praktek laut selama sembilan bulan delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab perlu diadakannya perawatan terhadap safety equipment di kapal MT. Gas Natuna adalah menerapkan aturan pemerintah Indonesia, ketetapan SOLAS 1974, IMO, ILO, ISM Code. Adapun juga bahwa upaya yang dilakukan agar safety equipment dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami malfunction adalah dengan melaksanakan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan tabel Politeknik Ilmu Pelayaran International Maritime OrganizationBadan Diklat PerhubunganBadan Diklat Perhubungan, 2000, Fire Prevention and Fire Fighting. Semarang Politeknik Ilmu Pelayaran International Maritime Organization, 2011, Safety Of Life At Sea SOLAS. Amerika of Minnesota. Ma'ruf Abdulah, 2015, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta Aswaja keselamatan kebakaran pada kapalF LestariS FikawatiA SyafiqSukmaningtias DanLestari, F., Fikawati, S., Syafiq, A., dan Sukmaningtias 2011, Kajian keselamatan kebakaran pada kapal. New Diomond Terbkar di Perairan Sri LangkaAgus SampurnoAgus Sampurno, 2015,alat pemadam kebkaran. diakses 05 Februari 2017. Arnaz Sofian, 2020, Kapal New Diomond Terbkar di Perairan Sri Langka. diakses 10 September dan Perawatan Sistem Fire AlarmEndlessafeEndlessafe, 2018, Pemeriksaan dan Perawatan Sistem Fire Alarm. diakses 20 Januari SuyosoPutut Suyoso, 2019, Optimalisai Alat Deteksi Kebakaran. diakses 22 Juli Pemeliharaan Fire AlarMuntoha Wahyu AsyariWahyu Asyari Muntoha, 2015, Tips Pemeliharaan Fire Alar. diakses 26 September 2018.
Cilegon Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten bersama Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI lakukan uji petik atau pemeriksan kapal penyebrangan di Pelabuhan Merak, Kamis, 19 Desember 2019. Pemeriksaan dilakukan terhadap alat keselamatan kapal, alat pemadam kebakaran, perlengkapan navigasi dan radio, sistem
Ahmad, Faisal W. Optimalisasi Perawatan Lifeboat Sebagai Penunjang terhadap Keselamatan Crew di Mv. Sendang Mas. Diss. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Eka Wahyu, Setyo Nugroho, dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi. "Penerapan Teknologi Informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana." Jurnal Kelautan Indonesian Journal of Marine Science and Technology 2018 Muhammad, dan Ahmad Zubair Sultan. Manajemen Perawatan. Deepublish, Mubarak. Optimalisasi Perawatan Sekoci Penolong Di Mt. Sungai Gerong. Diss. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, M. Iqbal. "Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya." 2002.Hendrawan, Andi. "Analisa Indikator Keselamatan Pelayaran pada Kapal Niaga." Saintara Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Maritim 2019 Subar, dan Nur Arini Asmaul Kusna. "Evaluasi Program Pembelajaran di PAUD Inklusi dengan model Context, Input, Process, dan Product CIPP." INKLUSI 2018 Ali, dan Kundori Kundori. "Analisis Manajemen Perawatan Actuator Sebagai Safety Device dalam Memproteksi Terjadinya Overspeed pada Mesin Penggerak Utama Kapal." Dinamika Bahari 2020 Lexy J. "Metodologi Penelitian Kualitatif XXVII." Bandung Remaja Rosdakarya 2010.Mulyono, Priyo Dwi. "Strategi Pemberdayaan Pt Janata Marina Indah dalam Maintenance, Repair dan Overhaul Alpalhankam TNI AL Guna Mendukung Operasi Pertahanan Negara di Laut." Industri Pertahanan 2020 Hadi, M. Hermawan, dan Ryan Adiputera. "Upaya Perawatan Alat Pemadam Api Jenis Portable Foam DI MT. KATOMAS." Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim 2019 Kevin, Arleiny Arleiny, dan Eko Nugroho Widjatmoko. "Optimalisasi Perawatan Sekoci Penolong Sebagai Penunjang Keselamatan Awak Kapal." Dinamika Bahari 2022 Damoyanto, dan Rudy Sugiharto. "Penerapan Ship Maintenance System SMS Application of the Ship Maintenance System SMS." Jurnal 7 Samudra 2019.Sanjaya, H. Wina. Penelitian Pendidikan Metode, Pendekatan, dan Jenis. Kencana, Robi Dwi, Yudhanita Pertiwi, dan Yusuf Priyono. "Pemeliharaan dan Penggunaan Alat-Alat Keselamatan." Majalah Ilmiah Bahari Jogja 2022 Fauzan, Sahabuddin Sunusi, dan Joko Purnomo. "Analisis Perawatan Tutup Palka Jenis Hidrolik di MV. SEA STAR 5." Jurnal Karya Ilmiah Taruna Andromeda 2021 Prasetya. "Peran Crude Oil Washing System COW pada Kapal Tanker." Majalah Ilmiah Bahari Jogja 2020 Dr. "Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D." 2013.Sutantyo, Erwin, dan Susanti Susanti. "Peranan Alat Deteksi Kebakaran dalam Menunjang Keselamatan di Kapal MT. Mabrouk." Jurnal Maritim Polimarin 2022 Syakir, dan Hasmin Hasmin. "Analisis Kegiatan Pendidikan Ekstrakurikuler untuk Pembentukan Karakter Disiplin Siswa di SMA Negeri 1 Sinjai Borong." Jurnal Mirai Management 2017 Yasin M., Firdos Asjani, dan Algertis Devita. "Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja Anak Buah Kapal Bagian Mesin DI MT. KLASOGUN." Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim 2019 Hasdinar, et al. "Sosialisasi Keselamatan di Laut Bagi Masyarakat Pulau Balang Lompo." JURNAL TEPAT Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat 2021 Upik. "Analisa Keselamatan Kerja Pelayaran pada Kapal Niaga." Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia 2022 Hengki. "Analisis Data Kualitatif Model Spradley Etnografi." 2018.
Sekocimerupakan alat penolong yang dapat digunakan untuk evakuasi seluruh awak kapal karena memiliki konstruksi yang lebih kuat dari alat penolong lainnya. Masalah yang sering terjadi adalah kurang terampilnya ABK tentang perawatan dan pengoperasian sekoci yang sesuai dengan prosedur dan rendahnya perawatan sekoci di atas MV Kartini Baruna. alat keselamatan kerja – Alat Keselamatan kerja adalah sebuah perlengkapan yang wajib dipakai ketika sedang bekerja sesuai dengan bahaya dan juga resiko dari masing- masing pekerjaan kita, demi untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang lain di sekelilingnya. Alat Keselamatan Kerja Kapal Keselamatan kerja adalah sebuah prioritas yang paling penting untuk para pelaut profesional ketika saat bekerja di atas kapal. Seluruh perusahaan pelayaran selalu memastikan bahwa crew mereka mengikuti prosedur keamanan pribadi dan aturan semua operasi yang dibawa diatas kapal. Untuk bisa berada pada keamanan yang maksimal ketika di dalam kapal, langkah pertama yang harus dilakukan ialah memastikan bahwa seluruh crew kapal harus memakai peralatan pelindung pribadi mereka, supaya dibuat untuk berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan di kapal. Peralatan Keselamatan yang Harus Ada di Kapal Berikut ini macam- macam peralatan untuk keselamatan ketika di dalam sebuah kapal yaitu Memakai Pelindung Pakaian pelindung ini adalah pakaian coberall yang dapat melindungi anggota tubuh dariberbagai macam bahan ataupun sesuatu benda yang sangat berbahaya sepert terkena minyak panas. air, percikan pengelasan dan yang lainnya. Helm Bagian paling terpenting dari tubuh manusia adalah kepala. Diperlukan sebuah perlindungan terbaik yang seperti sebuah helm plastik keras yang disediakan di atas kapal tersebut. Sebuah tali dagu juga di sediakan bersama helm yang menjaga helm pada tempat ketika perjalanan atau sedang jatuh. Sepatu Safety Keamanan Max dari ruang internal kapal dipakaikan oleh kargo dan juga mesin, yang terbuat dari bahan logam keras yang cukup berbahaya bagi setiap para pekerja. Manfaat dari sepatu safety disini untuk memastikan bahwa tidak terdapat luka yang terjadi di setiap kaki- kaki para pekerja atau crew ketika sedang berada di dalam kapal. Sarung Tangan Beragam jenis sarung tangan disiapkan di dalam kapal, sarung tangan ini dipakai ketika dalam operasi dimana hal ini dijadikan sebuah keharusan demi melindungi tangan setiap orang. Beberapa sarung tangan yang diberikan ialah sarung tangan yang tahan terhadap panas, untuk bekerja pada permukaan yang sangat panas, sarung tangan kapas, untuk operasi sebuah pekerjaan yang terbilang normal, sarung tangan las serta sarung tangan kimia dan yang lainnya. Safety Googles alat keselamatan kerja – Mata merupakan bagian dari pada anggota tubuh yang terbilang paling sensitif dari tubuh pada operasi yang dilakukan sehari- hari mempunyai kemungkinan besar bisa mengalami cedera pada mata. Kaca pelindung atau sering disebut dengan kacamata ini dipakai untuk melakukan sebuah perlindungan pada mata, sedangkan kacamata las dipakai hanya untuk operasi pengelasan yang bertujuan melindungi mata dari percikan intensitas yang cukup tinggi. Plug Di dalam sebuah ruang mesin kapal telah menghasilkan suara sekitar 110 hingga 120 db, ini merupakan sebuah frekuensi suara yang sangat tinggi untuk takaran telinga manusia. Bahkan dalam jangka waktu beberapa menit saja dapat menimbulkan rasa sakit di kepala, iritasi dan gangguan terhadap pendengaran. Sebuah penutup telinga atau stiker telinga dipakai pada kapal untuk mengimbangi suara yang di dengar oleh manusia supaya lebih aman. Safety Harnesses Operasi pada kapal rutin mencakup perbaikan serta melakukan pengecetan di permukaan yang sekiranya tinggi membutuhkan anggota crew untuk menjangkau daerah- daerah yang sekira tidak mudah untuk di akses. karbon yang mengaitkan suatu partikel berbahaya dan menor yang berbahaya juga untuk tubuh orang jika dihirup secara langsung, cara untuk menghindarinya itu dengan memakai masker wajah yang digunakan sebagai alat perisai dari partikel yang berbahaya. 8. Chemical Suit alat keselamatan kerja – Bahan kimia yang terdapat di atas kapal itu sangat sering dipakai dan beberapa bahan kimia tersebut sangatlah berbahaya sekali jika sudah terkena langsung dengan kulit manusia, Chemical suit dipakai untuk menghindari situasi- situasi yang seperti itu. Perisai Welding adalah sebuah kegiatan yang biasanya terdapat di atas kapal untuk perbaikan struktural dan yang lainnya. Tukang las yang sering digunakan untuk melindungi mata yaitu perisai las atau topeng yang berfungsi untuk selau melindungi mata dari kontak langsung ke sinar ultraviolet dari percikan- percikan las. Hal inisangat wajib di perhatikan dan pemakaianya sebaiknya welding sheeld yang sangat diwajibkan untuk keselamatan para pekerja. info alat keselamatan kerja klik di sini
MualimII adalah pelaut berlisensi yang bertugas di departemen dek pada kapal niaga. Mualim II adalah jabatan tertinggi ketiga di atas kapal (atau keempat di sejumlah kapal samudera) dan merupakan salah satu perwira jaga, terutama sebagai navigator kapal. Tugas lain mualim II bervariasi, tetapi mualim II juga kerap menjadi perwira medis dan bertanggung jawab merawat peralatan sinyal bahaya.
A. Pemahaman Perawatan Kapal Struktur fungsional suatu perusahaan pelayaran dengan tegas memberikan tanggung jawab ”Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal” kepada Manajer Armada. Manajer Armada bertanggung jawab Memelihara kapal agar tetap layak laut ABK lengkap dan diperlengkapi sertifikat Siap berlayar dan menerima muatan Membuat strategi perawatan yang akan dilaksanakan di atas kapal Merencanakan anggaran belanja untuk pemeliharaan dan perawatan serta bekerjasama dengan manajemen kapal Nakhoda, Chief Officer, Chief Engineer dan Second Enguineer Dalam SOLAS 1974/1978 Chapter II Part C, D, E, dengan jelas menegaskan bahwa semua kapal dari Negara IMO harus melaksanakan ”Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal”. 1. Tujuan umum Sistem Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal, yaitu Untuk memperoleh pengoperasian kapal yang teratur, serta meningkatkan penjagaan keselamatan awak kapal, muatan dan peralatannya. Untuk memperhatikan jenis-jenis pekerjaan yang paling mahal / penting yang menyangkut waktu operasi, sehingga sistem perawatan dapat dilaksanakan secara teliti dan dikembangkan dalam rangka penghematan / pengurangan biaya perawatan dan perbaikan. Untuk menjamin kesinambungan pekerjaan perawatan sehingga Team Work’s Engine Department dapat mengetahui permesinan yang sudah dirawat dan yang belum mendapatkan perawatan. Untuk mendapatkan informasi umpan-balik yang akurat bagi kantor pusat dalam meningkatkan pelayanan, perancangan kapal dan sebagainya, sehingga fungsi kontrol manajemen dapat berjalan. 2. Tujuan khusus dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, ialah Untuk mencegah terjadinya suatu kerusakan yang lebih besar / berat, dengan melaksanakan sistem perawatan yang terencana. Untuk mempertahankan kapal selalu dalam kondisi Laik Laut dalam segala cuaca dan tempat. Untuk lebih memudahkan pemeriksaan / pengontrolan semua suku cadang yang jumlahnya ribuan item, dengan sistem penomoran dan pemberian label tiap item. Untuk memperkecil kerusakan yang akan terjadi dan meringankan beban kerja dari suatu pekerjaan diatas kapal. Untuk mengelola biaya yang sudah disediakan anggaran perawatan dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan yang direncanakan. Untuk menjaga komitmen atau perjanjian usaha perdagangan dengan pihak kedua rekanan dan pihak ketiga sub rekanan. 3. Akibat-akibat yang akan ditimbulkan bila perawatan mesin tidak dilaksanakan dengan baik, yaitu Kapal tabrakan, karena kerusakan mesin secara mendadak, tidak terkontrol, dan sebagainya. Kapal tenggelam, hilangnya kapal termasuk ABK dan seluruh muatan, tabrakan, pecahnya sea chest, kebakaran di dalam kamar mesin, dsb. Kapal bergetar, akibat perawatan dan perbaikan Poros Engkol yang tidak tepat, sehingga dapat merusak bagian-bagian masin lainnya. Kapal bergetar, salah satu daun baling-baling pernah kandas atau menghantam balok keras, dapat juga merusak bagian mesin ataupun instalasi listrik kapal. Kapal menganggur, karena terjadi kerusakan dan perbaikan yang tidak terencana dan tidak cukup suku cadangnya. Pembengkakan biaya operasi kapal, karena kerugian terus menerus yang sulit diperkirakan. Biro Klasifikasi tidak merekomendasikan kapal untuk berlayar, karena permesinan di kapal tidak memenuhi Klass. Rekanan usaha perdagangan tidak merekomendasikan untuk menyewa kapal tersebut. Asuransi akan membebankan biaya yang lebih besar kepada perusahaan, kapal secara keseluruhan tidak menjalankan perawatan dan perbaikan dengan benar Low Performance 4. Pencegahan kerusakan lebih baik daripada perbaikan, contoh Pencegahan merupakan salah satu bentuk dari sistem perawatan terencana, yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat. Suatu usaha atau kegiatan untuk merawat suatu mesin/pesawat/material, yang dalam proses kerja selanjutnya dapat selalu terkontrol setiap saat kondisi permesinan yang dirawatnya. Kapal melaksanakan perbaikan dok tahunan tepat waktu, atau tidak menunda waktu perbaikan . Perawatan dan perbaikan sesuai Running – hours, walaupun kondisi kondisi mesin/pesawat/material saat itu masih berjalan dengan baik dan normal, namun sudah tercapai jadwal perawatan. Perawatan dan perbaikan dengan mengacu kepada pemantauan kondisi secara berkelanjutan, hal ini memang memerlukan kondisi suku cadang yang cukup, sehingga semua perawatan dan perbaikan dapat dilaksanakan tanpa menunggu pengadaan material yang baru. Perawatan dan perbaikan sesuai Manual Instruction Book, yaitu pendekatan ukuran material yang dipakai kepada ”Standard Measurement” yang diizinkan oleh ”Maker”. 5. Faktor-faktor yang mendasari perlunya dilakukan perawatan dan perbaikan mesin kapal, yaitu Kewajiban pemilik kapal dalam hal mempersiapkan kapalnya tetap dalam keadaan prima dan tetap laik-laut. Kondisi semua mesin/pesawat/material di atas kapal, apakah masih dapat /layak dipertahankan dalam waktu tertentu, jawaban ini sangat penting untuk menentukan bahwa kapal akan dioperasikan sampai berapa lama lagi dan berapa biaya yang akan dianggarkan untuk mengoperasikan kapal tersebut. Sistem perawatan yang sedang dijalankan di atas kapal, apakah sudah dijalankan dengan benar dan sesuai dengan pelaporannya kepada manajemen kantor pusat. SDM baik yang di kantor tidak semuanya mempunyai disiplin ilmu kelautan atau kepedulian yang tinggi dalam menangani permasalahan kapal, sehingga anggaran yang disediakan apakah berimbang dengan program kerja yang akan dijalankan untuk tahun anggaran yang berjalan. Sistem perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan pada kapal yang dioperasikan, apakah sudah sesuai seperti kondisi kapal yang diharapkan oleh perusahaan. 8C4hP.
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/494
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/531
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/426
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/480
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/310
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/260
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/413
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/259
  • perawatan alat keselamatan di kapal