Limasanmerupakan pengembangan dari atap kampung. Biasanya, atap jenis ini digunakan untuk rumah keluarga Jawa dengan status sosial lebih tinggi. Atap limasan berbentuk seperti perisai. Bila atap kampung memiliki bentuk yang miring ke dua arah, limasan memiliki bentuk atap utama yang miring ke empat arah. Biasanya sih atapnya akan dilanjutkan
Semarang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar sayembara desain Masjid Agung di Kabupaten Magelang. Pemenang sayembara merupakan arsitek dari Bandung bernama Ade Yuridianto. Ade mengungkapkan jika desain masjid yang dirancangnya mengadaptasi kondisi ruang Masjidil Haram. Sementara atap berbentuk Tajug yang melengkung ke belakang terinspirasi dari atap bangunan peribadatan di Jawa, khusunya Jawa Tengah. "Kebetulan saat saya skripsi, tugas akhir saya meneliti tentang atap-atap bangunan itu. Dari penelitian saya temukan bahwa atap Joglo itu untuk rumah kaum priyayi, atap pelana itu untuk kelas bawahnya dan atap Tajug itu khusus untuk tempat peribadatan. Jadi, ide desain saya ini berasal dari penelitian saat skripsi," ujar Ade ketika dihubungi, Jumat, 29 Mei 2020. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Sementara itu, Ketua Tim Juri Sayembara Masjid Agung Magelang Profesor Totok Roesmanto mengatakan desain milik Ade tersebut merupakan hal baru dalam bentuk tempat peribadatan di Jawa sehingga dengan melihat sekilas, orang sudah tahu kalau itu bangunan masjid. "Menurut kami, itu inovasi bentuk atap masjid Jawa. Bentuk itu mengembangkan bangunan dasar peribadatan di Jawa beratap Tajug. Kalau biasanya lancip ke atas, desain itu baru karena ditarik ke belakang dan puncaknya agak ke belakang," ujarnya. Kendati demikian, jika nanti desain itu diaplikasikan dalam bentuk bangunan, diperlukan perbaikan-perbaikan dan tidak asal-asalan sesuai pesan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. "Pesan Pak Ganjar, bangunannya harus benar-benar indah dan kokoh, tidak asal-asalan. Tentunya nanti ada modifikasi agar betul-betul bagus dan berkualitas," katanya. Selain itu, hampir semua karya menyajikan keunggulan yang sama dari segi keindahan dan fungsi. Masing-masing finalis memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi penilaian tetap mengacu pada indikator tata bangunan Islami, tata ruang Islami, inovasi bentuk, berkonsep ramah lingkungan, kewajaran konstruksi, dan interior Islami. "Setelah berdebat alot untuk penentuan itu, akhirnya disepakati desain MAJT 012 Ade Yuridianto adalah pemenangnya," kata otok Roesmanto di Semarang. Desain masjid dengan atap berbentuk Tajug yang melengkung ke belakang karya Ade Yuridianto itu berhasil menarik perhatian dewan juri dan mengungguli dua karya lainnya yakni peserta dari Malang dengan arsitek atap gunungan sebagai juara 2, serta desain dari Yogyakarta dengan desain atap Joglo terbelah sebagai juara 3. Uniknya masjid ini tidak memiliki kubah pada umumnya, melainkan beratap khas budaya Minangkabau yang didesain seperti Rumah Gadang. Ada empat sudut lancip di atap masjid dengan bangunannya yang berbentuk gonjong. Ditambah lagi, ukiran Minang dan kaligrafi pada dinding bagian luar yang menyempurnakan keseluruhan arsitektur masjid. Selain itu
Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia03 Januari 2022 0601Hai Ruslan R, Kakak bantu jawab ya. Pengaruh antara budaya Islam dan budaya setempat ditunjukan oleh nomor A. 1, 2, dan 3. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pada awal masa kejayaan Islam di nusantara, masjid merupakan bagian paling menonjol dari arsitektur Islam yang fungsinya tidak hanya sebagai pusat kehidupan keagamaan, tetapi manifestasi nilai seni arsitektur Islam. Di Indonesia, masjid memiliki ciri khas dibanding masjid dari negara lain, terutama masjid-masjid kuno. Hal ini karena adanya akulturasi antara budaya Islam dengan budaya lokal di Indonesia. Berikut ciri khas yang melekat pada masjid kuno Indonesia yang berbeda dengan masjid yang dimiliki negera-negara lain. 1. Punden Berundak. Ciri khas ini selalu melekat pada masjid-masjid yang dibangun pada masa kerajaan. Bagian punden berundak atau teras berundak pada masjid ini memiliki alkulturasi antara zaman Megalitikum dan proses Islamisasi di Indonesia. 2. Atap Berundak. Atap masjid kebanyakan berupa tumpang atau atap yang tersusun, semakin ke atas semakin kecil, dan yang paling atas berbentuk joglo. Pada masa kebudayaan Indonesia Hindu-Buddha, bentuk atap bertingkat ini disebut meru yang dianggap sebagai bangunan suci tempat para dewa. Faktor penting dalam akulturasi ini dari segi teknik yang disesuaikan dengan ekologi bawah atap berundak ini memudahkan air meluncur ke bawah apabila hujan sekaligus sebagai ventilasi yang dapat memasukkan udara dingin ke dalam masjid apabila panas. 3. Masjid kuno biasanya mempunyai denah bujur sangkar dan di sisi barat terdapat bangunan yang menonjol untuk mihrab. Di kedua sisi masjid, sering ada serambi di atas pondasi yang agak tinggi. 4. Di dalam masjid terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk yang disebut saka guru. Semoga membantu ya...
Menaramasjid adalah jenis menara yang biasanya dibangun di atau berdekatan pada masjid. Menara melayani berbagai tujuan. Sementara mereka menyediakan titik fokus visual, mereka umumnya digunakan untuk panggilan Muslim untuk sholat (adzan). Bentuk dasar menara termasuk alas, poros, topi dan kepala pada umumnya tinggi dengan mahkota berbentuk
Ilustrasi Masjid Kotagede. Sumber Islam masuk ke Indonesia dengan cara yang damai, antara lain dengan jalur perdagangan, perkawinan, dan pendidikan. Penyebaran Islam di Indonesia menyebabkan berdirinya banyak kerajaan bercorak Islam di Nusantara. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki peninggalan sejarah yang sangat beragam, antara lain dalam seni bangunan, seni kaligrafi, nisan, dan sastra. Peninggalan sejarah Islam dalam seni bangunan salah satunya adalah masjid. Masjid adalah tempat umat Muslim melaksanakan ibadahnya. Selain itu, masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran Islam seperti dalam kegiatan pengajian, dakwah, dan pendidikan agama. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak penjelasan mengenai ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Masjid Peninggalan Sejarah Islam di IndonesiaBerikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah Islam di Indonesia menurut buku Sejarah I SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, 2007 95-96.1. Atap masjid selalu bersusun atap tumpang, semakin ke atas jumlahnya semakin kecil dan paling atas berbentuk limas. Jumlah susunan atap biasanya ganjil, ada yang tiga susun, ada yang lima susun. Contoh Masjid Agung Demak, Masjid Agung Masjid Agung Demak. Sumber Banyak masjid yang membangun menara di sisi kiri atau kanan masjid sebagai bangunan tambahan yang memberi keindahan. Tidak hanya memberi keindahan, menara ini juga berfungsi sebagai tempat melakukan adzan seruan untuk shalat. Contoh Masjid Menara Kudus. Ilustrasi Masjid Menara Kudus. Sumber Masjid peninggalan kerajaan Islam biasanya didirikan di tengah-tengah kota atau sedapat mungkin dekat dengan istana. Biasanya, terdapat alun-alun yang terletak di sebelah utara atau selatan istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya raja dengan rakyat, sedagkan masjid adalah bersatunya raja dengan rakyat sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Contoh Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta yang letaknya berdekatan dengan Keraton Yogyakarta dan alun-alun Masjid gedhe Kauman. Sumber lain masjid peninggalan sejarah Islam antara lain Masjid Kotagede dan Masjid Surakarta, keduanya berada di Pulau Jawa. Ilustrasi Masjid Agung Surakarta. Sumber penjelasan mengenai ciri-ciri masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia serta contoh-contoh masjid peninggalan sejarah islam yang ada di Pulau Jawa. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan mengenai peninggalan sejarah Islam di Indonesia. IND
Skanaacom, Ada banyak berbagai model atap rumah yang bisa kamu pilih untuk mempercantik tampilan rumah. Cek inspirasinya di sini, yuk!Setiap bangunan pasti 7 Inspirasi Model Atap Rumah Terbaik Bagian Depan, Minimalis hingga Futuristik!
RumahCom – Masjid sebagai rumah ibadah umat Muslim memiliki ciri khas arsitektur yakni kubah. Berbentuk setengah lingkaran, kubah masjid biasanya berada di bagian tengah bangunan dimana di bawahnya adalah ruangan tempat beribadah para jamaah. Seiring perkembangan zaman, saat ini sudah banyak arsitek yang memodifikasi kubah masjid dengan menjadikannya sebagai elemen utama pada bangunan. Namun tidak sedikit juga yang menghilangkan kubah masjid dan menggantinya dengan bentuk lain yang lebih futuristik. Meski demikian, di berbagai daerah di Indonesia kubah masjid masih banyak digunakan dan jadi ciri khas surau. Tidak hanya menjadi ciri khas masjid, kira-kira apa lagi ya fungsi dari kubah masjid? Melalui artikel ini yuk cari tahu lebih dalam mengenai sejarah sampai asal-usulnya! Scroll terus untuk cari tahu penjelasannya! Sejarah Kubah MasjidAsal Usul Arsitektur Kubah MasjidFungsi Kubah Masjid5 Kubah Masjid Termegah di Indonesia Sejarah Kubah Masjid Tak selalu setengah lingkaran, kubah masjid dapat berbentuk lonjong seperti setengah telur. Foto iStock – Ayman Zaid Di Indonesia, tidak semua surau memiliki kubah masjid. Faktanya berdasarkan sejarah, ketika Islam mulai masuk ke Indonesia bentuk masjid di jawa kebanyakan seperti rumah panjang dengan atap berbentuk tumpang. Biasanya atap tersusun dari angka ganjil dimana makin ke atas bentuknya makin mengerucut dan puncak atap berbentuk limas. Sementara itu, masjid pertama di dunia yang memiliki kubah adalah Masjid Qubbat as-Sakhrah atau Dome of The Rock di Yerusalem, Palestina. Diperkirakan Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Umayyah membangunnya antara tahun 685 sampai 691 masehi. Terletak di tengah kompleks al-Haram asy-Syarif, Masjid Al-Aqsha, masjid ini dibangun setengah tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW. Kembali ke Indonesia, akhirnya sekitar abad ke-18, kubah masjid muncul pertama kali di masjid di daerah Tuban, Jawa Timur. Menurut Pijper dalam Studiën over de geschiedenis van de Islam, peletakan batu pertama masjid dengan kubah dilakukan sekitar tahun 1894. Dijelaskan, kehadiran kubah masjid diperkirakan akibat pecahnya perang antara Rusia dan Kesultanan Turki Utsmani pada 1877-1878. Sejak saat itu, arsitektur Islam di Indonesia terus mengalami perkembangan dan menciptakan masjid dengan kubah yang indah seperti Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat. Itulah sejarah kubah masjid yang perlu Anda ketahui. Jika Anda sedang mencari hunian yang dekat dengan masjid, Anda bisa menemukannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Cek daftar hunian terbaik di bawah Rp1 miliar di Jagakarsa, Jakarta Selatan berikut ini! Asal Usul Arsitektur Kubah Masjid Masjid Kubah Batu dengan atap emas dan dekorasi mosaik di bagian eksteriornya. Foto iStock – Alexsl Di pembahasan sebelumnya telah dijelaskan jika kubah masjid pertama kali muncul di Masjid Qubbat as-Sakhrah atau Masjid Kubah Batu di Yerusalem. Ternyata, melansir dari Britannica struktur dan ornamen masjid tersebut mengadaptasi tradisi arsitektur Bizantium yang memiliki ciri khas bangunan berbentuk segi empat poligonal dan di tengahnya ditutup dengan kubah. Di sekitar bangunan biasanya diletakan juga beberapa kubah berukuran lebih kecil. Dengan mengadaptasi desain Bizantium, di awal pembangunannya Masjid Kubah Baru memiliki bentuk dasar segi delapan dengan atap kubah kayu berlapis emas di bagian pusatnya. Di sekitar bangunan didirikan juga 16 pilar dan lorong dengan lebar masing-masing 18 meter dan tinggi 11 meter. Untuk melengkapi desainnya, dipasang banyak sekali jendela yang mengelilingi seluruh bangunan. Pada saat itu, masjid tersebut bisa dikatakan sangat mewah dan megah karena bagian eksterior dan interiornya dihias menggunakan marmer, mosaik, dan plakat logam. Pola mozaik yang digunakan menampilkan tulisan Arab serta pola tumbuhan dengan campuran gambar pertama dan mahkota. Sekilas teknik mozaik yang digunakan mirip dengan gambar yang biasa ditemukan di gereja Bizantium namun pada Masjid Kubah Batu, pola manusia dan hewan dihilangkan. Fungsi Kubah Masjid Pemasangan jendela kecil pada kubah masjid membantu cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Foto iStock – Burak Sur Tidak hanya sebagai ciri khas Masjid, kubah juga memiliki beberapa fungsi penting antara lain 1. Lambang Kebesaran dan Keindahan Islam Selain lambang bulan dan bintang, kubah masjid menjadi ciri khas utama yang membantu umat muslim mencari tempat ibadah mereka. Tidak hanya itu, kubah masjid juga memiliki makna spiritual tersendiri dimana diasosiasikan sebagai tempat tempat tinggi yang menyimbolkan agama Islam yang agung. Kubah masjid juga dapat dilihat sebagai gambaran kebesaran dan naungan Allah sehingga mengingatkan manusia betapa kecilnya mereka dihadapan Tuhan. 2. Menentukan Arah Kiblat Fungsi lain dari kubah masjid adalah menentukan arah kiblat. Ketika pembangunan kubah, pihak jasa konstruksi akan menempatkannya ke arah kiblat sehingga membantu jamaah saat akan beribadah. 3. Tempat Sirkulasi Udara Rongga besar dalam kubah menjadi area yang tepat untuk pertukaran udara. Hal ini sangat menguntungkan ketika masjid sedang ramai oleh jamaah, udara di sekitar akan tetap terasa sejuk karena sirkulasi di sekitar kubah lancar. 4. Sumber Pencahayaan Di bagian kubah masjid tidak sedikit yang menempatkan reflektor cahaya sehingga membuat pencahayaan di dalam ruangan lebih maksimal. Ketika siang, masjid tidak perlu menyalakan lampu yang mampu membuat ruangan terasa panas karena sinar matahari bisa masuk melalui kubah. Tips cat eksterior dengan perlindungan terhadap jamur dan cuaca agar warnanya tidak mudah terkelupas. 5 Kubah Masjid Termegah di Indonesia Selain sebagai kubah, bentuk setengah lingkaran kini banyak diaplikasikan sebagai desain arsitektur Masjid. Foto iStock – Scaliger 1. Masjid Istiqlal, Jakarta Di tempat pertama, ada Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat yang memiliki kubah megah berwarna putih di tengah bangunan. Dengen diameter 45 meter, kubah Masjid Istiqlal melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia yakni 1945. Selain memiliki kubah yang besar, masjid ini juga ditopang dengan 12 tiang yang menjadi simbol tahun kelahiran Nabi Muhammad. Tak berhenti sampai di situ, di bagian luar masjid, terdapat menara setinggi 6,666 sentimeter sebagai simbol jumlah ayat dalam Al-Qur’an. 2. Masjid Raya Baiturrahman Aceh Masjid Raya Baiturrahman Aceh menjadi saksi kebesaran Allah saat tsunami menghantam Kota Serambi Mekkah pada 2004 silam. Memiliki total 7 kubah, masjid ini dilengkapi dengan 8 menara yang berdiri di sekitarnya. Masjid Raya Baiturrahman sempat mengalami pemugaran di tahun 2015 dimana bagian rumput di halamannya kini telah berganti menjadi lantai marmer putih. 3. Masjid Kubah Emas Depok Menjadi ikon Kota Depok, Masjid Kubah emas sekilas mengingatkan kita pada Masjid Kubah Batu di Yerusalem. Namun, inspirasi arsitekturnya ternyata mengadaptasi masjid di Timur Tengah. Menariknya, warna emas pada bagian kubah masjid bukan cat melainkan lapisan emas 24 karat asli setebal 2-3 millimeter. Tidak hanya pada eksterior, lapisan emas juga bisa ditemukan di atas podium imam, dekorasi langit-langit masjid, dan mahkota pilar masjid. Dari kejauhan, Anda bisa melihat ada 5 kubah besar dan 4 menara dengan kubah kecil yang berdiri kokoh dan tampak indah. 4. Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, Makassar Sesuai dengan namanya, masjid ini memiliki 99 kubah yang melambangkan jumlah nama Allah SWT atau asmaul husna. Dihias dengan potongan mosaik berwarna jingga dan kuning, 99 kubah masjid tersebut terdiri dari 1 kubah besar di tengah dan sisanya mengelilingi bangunan. Fakta menarik dari Masjid Kubah 99 Asmaul Husna ini ternyata dirancang oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang memang seorang arsitek. 5. Masjid Al-Akbar Surabaya Terakhir, ada Masjid Al-Akbar di Surabaya yang dibangun di atas lahan seluas 11,2 hektar. Dengan dominasi warna biru, kubah masjid di Surabaya ini berbentuk seperti setengah telur dengan ketinggian mencapai 27 meter. Selain kubah di bagian tengah masjid, terdapat 4 kubah kecil lain di sekitarnya sehingga total ada 5 kubah yang melambangkan 5 rukun Islam. Tonton video berikut ini untuk mengetahui tips mencicil rumah agar cepat lunas! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah
JawabanTTS Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS biasanya atap masjid berbentuk ini . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.

Sebagai negara yang mayoritas beragama Islam, tak heran jika terdapat banyak masjid di Indonesia. Uniknya, selain berfungsi sebagai rumah ibadah, beberapa masjid juga dijadikan destinasi wisata religi. Menyajikan keindahan arsitektur bangunan serta nilai-nilai sejarah yang kental, beberapa masjid pun cukup populer di kalangan penasaran, Traveloka telah merangkum 7 masjid di Indonesia yang kerap menjadi destinasi unggulan suatu daerah. Tertarik untuk mengunjunginya? Ayo simak ulasannya berikut ini!1. Masjid Al Irsyad, BandungPhoto credit imannurrakhman InstagramMasjid yang terletak di Padalarang ini punya arsitektur yang cukup unik. Dari luar, masjid ini hanya terlihat seperti bangunan kubus raksasa. Tidak ada ciri khas masjid seperti kubah atau menara pada Masjid Al Irsyad ini. Hal tersebut terinspirasi dari bentuk Ka’bah yang ada di Mekah. Tak hanya itu, arsitektur masjid ini juga berhasil meraih penghargaan tingkat dunia. Jadi, langsung saja datang untuk buktikan Masjid Cheng Ho, SurabayaPhoto credit dani_mahifal InstagramSurabaya ternyata juga punya masjid yang unik. Di daerah Surabaya Pusat, terdapat sebuah masjid bergaya Muslim Tiongkok bernama Masjid Cheng Ho. Di sini, kamu akan menemukan bangunan masjid yang unik karena serupa dengan kelenteng. Alih-alih kubah, Masjid Cheng Ho justru dilengkapi pagoda dua tingkat di bagian tengah. Kabarnya, masjid ini merupakan simbol penghormatan laksamana asal Tiongkok yang beragama Masjid Raya Sumatera Barat, PadangPhoto credit een_optimo InstagramDengan arsitektur khas Minangkabau, Masjid Raya Sumatera Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang tak pernah sepi pengunjung. Kemegahan bisa kamu lihat mulai dari tampak luar hingga dalam masjid. Khusus bagian dalam, kamu akan melihat atap yang berbentuk bentangan kain batu hajar aswad. Meski begitu, masjid ini masih pada tahap pembangunan yang direncanakan akan selesai pada tahun Masjid Tiban, MalangPhoto credit wulan_rimadhini InstagramIngin mengunjungi masjid yang punya cerita unik? Cobalah untuk berkunjung ke Masjid Tiban di daerah Turen, Malang. Menurut legenda, masjid ini tiba-tiba berdiri di tengah-tengah pemukiman penduduk. Nama tiban yang berarti tiba-tiba juga didasari oleh peristiwa itu. Jika kamu ingin mengunjungi masjid ini, usahakan untuk datang sebelum pukul 2100 ya. Pasalnya, masjid ini akan ditutup untuk umum setelah salat jamaah Masjid Terapung Amirul Mukminin, MakassarPhoto credit firman_saksono InstagramKamu tidak perlu jauh-jauh ke Jeddah untuk bisa beribadah di masjid terapung. Makassar punya Masjid Amirul Mukminin yang berdiri di tengah-tengah Pantai Losari. Masjid ini punya bentuk yang serupa dengan rumah panggung tradisional Suku Bugis. Jika tertarik, cobalah untuk datang menjelang waktu Maghrib sehingga kamu bisa sekaligus melihat keindahan sunset di halaman Masjid Arkam Babu Rahman, PaluPhoto credit dikisetiawanriyanto InstagramMengingat peristiwa tsunami Palu, kamu pasti teringat dengan masjid yang berada di pesisir Teluk Palu. Itulah Masjid Arkam Babu Rahman, tempat ibadah yang kerap menjadi destinasi wisata religi. Salah satu keunikan masjid adalah kubahnya yang bisa berubah warna di malam hari. Sayangnya, masjid ini mengalami kerusakan cukup parah pasca gempa dan tsunami. Untuk itu, mari berharap agar kondisi masjid dan sekitarnya bisa segera pulih ya. 7. Masjid Agung Jawa Tengah, SemarangPhoto credit selamethariadi InstagramBiasanya, setiap daerah di Indonesia punya masjid besar yang disebut dengan masjid agung. Begitu pula dengan Jawa Tengah. Di Semarang, berdiri Masjid Agung Jawa Tengah. Daya tarik utama masjid ini berupa payung-payung raksasa yang serupa dengan masjid di Madinah. Uniknya, kamu bisa turut menaiki menara masjid dengan membayar tiket sebesar saja. Tertarik untuk mengunjunginya?Tertarik untuk mencoba wisata religi ke masjid di Indonesia tersebut? Jika kamu punya kesempatan untuk mengunjunginya, pastikan untuk mengenakan pakaian yang sopan dan tidak mengganggu kegiatan ibadah ya. Dengan begitu, perjalanan kamu akan tetap aman dan menyenangkan. Jangan lupa, rencanakan liburan kamu bersama Traveloka. Liburan lebih mudah dan praktis dalam satu aplikasi. Selamat berlibur!

menaramasjid memiliki atap bertingkat. atap masjid berbentuk setengah lingkaran. disamping bangunan masjid biasanya terdapat makam. relief yang terletak di sekeliling masjid digantikan kaligrafi
- Islam, yang masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7, membawa pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pengaruh yang dibawa pun dapat terlihat hingga saat ini, salah satu pada bangunan tempat ibadah umat Muslim atau masjid. Sebelum Islam berkembang di Indonesia, budaya Hindu-Buddha lebih dulu masuk dan berakulturasi dengan budaya karena itu, banyak masjid di Indonesia yang dibangun dengan pengaruh dari akulturasi budaya Hindu-Buddha, Islam, dan budaya lokal. Secara umum, gaya arsitektur bangunan masjid di Indonesia mengenal dua macam gaya, yakni masjid berkubah dan masjid yang puncaknya bermustaka. Baca juga Sejarah Singkat Masjid di Dunia Masjid berkubah Secara historis, masjid dengan atap berbentuk kubah pertama kali digunakan di Qubbat A-Sakhrah atau Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem. Sejak itu, kubah menjadi simbol arsitektur umat Islam. Namun, seiring perkembangan teknologi dan persebaran Islam yang semakin luas, bentuk kubah pada masjid juga terus berkembang. Sementara itu, keberadaan kubah dalam masjid di Indonesia baru muncul pada sekitar abad ke-19. Masjid di Indonesia pertama yang mengadopsi struktur kubah adalah Masjid Sultan di Riau, yang dibangun pada masa kekuasaan Raja Abdul Rahman 1833-1843. Sedangkan di Jawa, atap masjid berbentuk kubah baru muncul menjelang akhir abad ke-19, tepatnya di Tuban pada 1894. Selain itu, ada juga Masjid Baiturrahman di Aceh, yang direnovasi pada 1879 dengan dilengkapi tujuh buah Baiturrahman sendiri awalnya dibangun pada 1612 oleh Sultan Iskandar Muda, tetapi sempat dibakar habis oleh Belanda. Baca juga Masjid Raya Baiturrahman Aceh Sejarah, Fungsi, dan Arsitekturnya DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Masjid bermustaka Gaya arsitektur masjid yang puncaknya bermustaka dipengaruhi oleh arsitektur dari daerah China Selatan. Masjid dengan atap bermustaka awalnya dibangun oleh Muslim China yang berada di Yunan, Singkiang, dan Uighur. Mereka membangun masjid bermustaka dengan bentuk atap bersusun. Gaya arsitektur ini kemudian memengaruhi bangunan masjid di Indonesia. Biasanya, masjid yang memiliki atap susun memiliki denah berbentuk bujur sangkar, yang ditambah dengan serambi masjid di depan atau di samping. Selain itu, masjid dengan gaya arsitektur ini biasanya memiliki fondasi yang kuat dan agak tinggi, serta memiliki kolam di samping atau depan bangunannya. Salah satu contoh masjid beratap susun yang puncaknya bermustaka adalah Masjid Agung Cirebon, yang dibangun pada abad ke-16. Ada juga masjid Katangka di Sulawesi Selatan yang dibangun pada abad ke-17, Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten, dan masih banyak lainnya. Referensi Notosusanto, Nugroho. Poesponegoro, Marwati Djoened. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
AyyIr3.
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/17
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/59
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/46
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/548
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/441
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/162
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/272
  • qjrn5gmtbj.pages.dev/525
  • biasanya atap masjid berbentuk ini